Pati jagung (maizena) dapat diperoleh dengan cara ekstraksi
basah biji jagung. Maizena dapat
digunankan sebagai bahan pembuat roti, kue kering, biskuit, makanan bayi
dan digunakan dalam industri farmasi. Produksi
pati jagung belum banyak dilakukan di dalam negeri. Hal ini disebabkan terkendala tingginya investasi
pada penyediaan mesin pengolahannya, serta perlunya perlakuan khusus dalam
pengolahan, seperti melepaskan lembaga
yang mengandung minyak (penyebab timbulnya tengik karena troksidasinya minyak
yg ada dilembaga). Berikut ini adalah
garis besar pembuatan tepung maizena.
1. Pembersihan
Jagung dibersihkan dari debu, kerikil, pasir atau potongan
tongkol. Pembersihan dapat dilakukan dengan penyedotan atau penyaringan.
2. Perendaman dan pengupasan
Perendaman bertujuan untuk melunakkan biji jagung, sehingga memudahkan
pemisahan kulit dan lembaga tanpa banyak kehilangan pati. Selain itu perendaman
dapat mereduksi kegiatan bakteri yang akan memasuki proses penggilingan dan
dapat menghilangkan bagian yang larut
pada biji. Perendaman dilakukan pada tangki/bak berlapis porselin, atau stainless steel. Suhu perendaman antara
45-50oC untuk menghindarkan terbentuknya alkohol karena proses fermentasi oleh khamir.
Pada proses perendaman, air dalam tangki diberi sedikit SO2 0,1-0,5% . Penggunaan SO2 bertujuan untuk membantu pelepasan pati dari endosperm dengan melonggarkan ikatan matriks
protein. Lamanya perendaman sekitar 30-40 jam. Setelah perendaman tersebut,
jagung menjadi lunak dan selanjutnya kulitnya dapat dikupas dengan mudah (Agustin,
Z.K. dkk, 2005).
3. Pemisahan lembaga
Pemisahan lembaga menggunakan alat pemisah lembaga dari
butir jagung (germ separator). Alat
tersebut bekerja dengan screw conveyor dan
pedal yang berputar pada bagian atas tangki. Pedal yang berputar, berfungsi menumpahkan kearah luar dari lembaga
dan beberapa serat kulit yang mengapung. Bagian yang berat akan
mengendap dan oleh screw conveyor didorong keluar melalui lubang bawah. Butir
jagung kasar kemudian dikeringkan untuk membuat maizena, sedangkan lembaganya dibuat
minyak jagung.
4. Ekstraksi pati
Ekstraksi pati dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara
kering dan basah. Cara kering dilakukan dengan cara jagung pipilan yang telah dikeringkan
digiling hingga menjadi tepung. Tepung jagung direndam dalam larutan NaOH 0,1%
untuk menghilangkan protein. Selama perendaman dilakukan pengadukan beberapa
kali. Campuran dibiarkan pada suhu ruang sampai patinya mengendap (±3 jam) dan
cairannya merupakan larutan protein dalam NaOH. Cairan selanjutnya dipisahkan dari
butir-butir pati dan pati dicuci dengan air untuk menghilangkan sisa NaOH
dimana protein yang masih melekat. Cara basah, jagung yang sudah dipisahkan
dari kulit dan lembaganya langsung digiling sehingga 50dihasilkan bubur jagung.
Bubur jagung disaring dengan saringan mesh 80
untuk memisahkan butir-butir pati dari bagian yang masih terlalu kasar. Pati didalam air saringan dibiarkan mengendap
seperti pada pembuatan tapioka, atau langsung direndam di dalam larutan NaOH
0,1 % sambil diaduk-aduk dan dibiarkan mengendap. Cairan selanjutnya dipisahkan
dari butir-butir pati dan pati dicuci dengan air dari sisa-sisa NaOH dan protein.
5. Pengeringan
Hasil ekstraksi berupa endapan pati yang keras. Endapan tersebut lalu diambil, berupa
bongkahan atau gumpalan pati basah, selanjutnya dikeringkan hingga kadar air
sekitar 14%.
6. Penggilingan dan pengayakan
Penggilingan dan pengayakan bertujuan untuk menghaluskan
bongkahan pati jagung kasar menjadi pati halus. Penggilingan pati dilakukan 2
s/d 4 kali. Alat penggilingan dilengkapi dengan alat pengayakan yang berukuran
80-100 mesh. Alat penggiling dan alat pengayak digerakkan oleh mesin diesel
sehingga pati halus akan terpisah dari yang masih kasar, kemudian pati yang
masih kasar digiling lagi begitu seterusnya hingga diperoleh maizena halus.
Sebelum masuk proses pengayakan, jagung yang telah digiling halus perlu
diturunkan suhunya agar memudahkan dalam pengayakan.
7. Pengemasan dan penyimpanan
good...
BalasHapuskunjungi juga http://girpapas.blogspot.com/
sip bnget
BalasHapus